Bismillaahirrahmaanirrahiim
Tulisan pertama saya..
Saya sempat tertegun setelah membaca sebuah hadist tentang standar hidup seorang mukmin..
”Tiga kunci kebahagiaan seorang laki-laki: (1) isteri shalihah yang jika dipandang membuatmu semakin sayang, jika kamu pergi membuatmu merasa aman karena bisa menjaga kehormatan dirinya dan hartamu. (2) kendaraan yang baik yang bisa mengantarmu ke manapun pergi. Dan (3) rumah yang lapang, damai, penuh kasih sayang..” (HR Abu Dawud).
Kaget? Tentu, ternyata itulah standar hidup seorang mukmin. Pikiran saya sempat menerawang jauh membayangkan sirah shahabat Usamah ibn Zaid yang menjadi panglima besar di usia 18 tahun, sebelum menjadi panglima besar Usamah ibn Zaid telah menikah dengan Fathimah binti Qais di usia 16 tahun. Begitupun dengan shahabat yang lain seperti Mush’ab ibn ‘Umair dan ‘Ali ibn Abi Thalib. Mereka rata-rata menikah pada usia muda namun masih tetap mampu menanggung tugas-tugas maha berat demi menegakkan agama islam di muka bumi. Tentunya dengan dukungan isteri yang shalihah. Isteri yang selalu mampu memberikan rasa tentram dan kasih sayang sekaligus rasa semangat untuk kembali berjuang di jalan Allah SWT.
Hati saya terenyuh, apakah mungkin? Kata-kata itu selalu menghujam deras di alam bawah sadar saya, mungkin juga bagi para ikhwan yang merasa ilmu agamanya belum mantab. Apakah nanti mampu mengambil kunci yang pertama menuju kebahagiaan seorang laki-laki seperti tertera dalam hadist diatas. Namun kembali Allah SWT menjawab keraguan saya dalam Kitab suci-Nya.
“…sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)…” (QS an-Nur : 26)
Subhanallah.. Allahu Akbar.. itulah Janji Allah SWT.. dan apakah kita meragukan JanjiNya?? Tentu tidak saudaraku.. Allah Maha Kuasa atas apa yang Dijanjikan dan Janji Allah ialah Sebaik-baiknya Janji.
Salim A. Fillah dalam bukunya “Agar Bidadari Cemburu Padamu” menuliskan modal utama untuk menjadi lebih baik hanyalah:
1. Kesiapan untuk terus belajar
2. Selalu membersamai orang-orang shalih
Insya Allah.. Insya Allah..
Pada akhirnya sebuah nasyid bercerita..
Mencipta rumahnya, seindah surga
Menjaga akhlaqnya sebening mata
Qana’ah selendangnya dalam rumah tangga
Sejuk di kalbunya, tunduk pandangnya
---Sampai sini dulu aja—klo lanjutannya saya belum bisa melantunkannya..
(Suara Persaudaraan : Permata Dunia)
dan lantunan do’a menutup tulisan ini..
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Furqan : 74)
Label: Coretan Penaku
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Posting Komentar
Posting Komentar